teamelite teccan |
02.13 |
0
komentar
FBI menyelidiki aktivitas geng
internet Rusia dengan tuduhan mencuri puluhan juta dolar dari bank di
AS. Akibat aksi itu satu rekening terkuras lebih dari Rp 9,6 miliar.
Para hacker yang dikenal sebagai
Jaringan Bisnis Rusia itu selama dua tahun tidak melakukan aktifitas
dalam mendalangi serangkaian kejahatan, termasuk pencurian identitas,
penipuan, spam dan pornografi anak.
Tapi geng tersebut kembali
beraksi, menurut laporan The Wall Street Journal yang menunjukkan bahwa
Citigroup merupakan fokus investigasi federal AS terkait dengan kelompok
Rusia itu.
Koran itu menyatakan bahwa
serangan diyakini telah didukung oleh jaringan uang dalam jumlah besar,
telah menargetkan sistem komputer Citigroup.
Laporan serangan dunia maya datang bersamaan dengan pengangkatan kepala keamanan dunia maya Gedung Putih bernama Howard Schmidt.
Schmidt yang memiliki peran yang
sama selama beberapa tahun di bawah pemerintahan George Bush akan
mengkoordinasi pemerintah AS, militer dan intelijen dalam upaya mengusir
hacker.
Ada serangkaian laporan tentang
serangan hacking terhadap pemerintah Amerika Serikat dalam beberapa
bulan terakhir, serta pencurian lebih dari US$ 9 juta (Rp 86,4 miliar)
dari sistem milik Royal Bank of Scotland.
Citigroup yang merupakan
perusahaan jasa keuangan terbesar di dunia, menolak kabar bahwa FBI
sedang menyelidiki sebuah insiden di bank itu dan menyangkal bahwa
sejumlah proporsi serangan dunia maya telah terjadi.
"Kami tidak melanggar sistem dan
tidak ada kerugian, tidak ada kerugian pelanggan, tidak ada kerugian
bank," kata direktur jasa keamanan dan investigasi Citigroup Joe Petro.
"Setiap tuduhan bahwa FBI mengerjakan sebuah kasus di Citigroup yang melibatkan puluhan juta kerugian adalah tidak benar."
Sebaliknya, seorang Juru Bicara
Citigroup mengatakan, perusahaan menyadari satu akun rekening pelanggan
yang terkuras lebih dari US$ 1 juta (Rp 9,6 miliar) akibat hacking.
Sifat alami penyerangan masih
diperdebatkan, tetapi laporan menandai adanya sinyal signifikan dari
salah satu kelompok kejahatan internet paling berpengaruh. Organisasi
tersebut sempat menghilang dari publik pada tahun 2007, setelah pindah
operasi dari St Petersburg ke China.
Perpindahan itu telah
meninggalkan tanda tanya apakah grup itu telah bubar, tetapi para pakar
yang paham masalah dengan kegiatan jaringan menyarankan bahwa pengaruh
grup tersebut terhadap kejahatan terorganisir masih kuat.
''Semua tanda-tanda menunjukkan
peningkatan dramatis kejahatan dunia maya,'' kata Pakar Keamanan
Komputer San Jose Anton Chuvakin.
Itu bukan yang pertama kalinya
bahwa Citigroup atau pelanggan telah menjadi target penjahat dunia maya.
Awal tahun ini Albert Gonzalez 28 tahun hacker dari Florida AS didakwa
oleh jaksa karena mengorganisir serangkaian serangan komputer yang
menjaring jutaan dollar AS selama beberapa tahun.
Citibank berada di antara kelompok-kelompok target serangan, yang mengakibatkan lebih dari 45 juta nomor kartu kredit dicuri.
Akhir pekan lalu terungkap bahwa
militer Rusia telah bertemu para pejabat Washington untuk membahas
potensi kolaborasi melalui keamanan internet dan pertahanan dunia maya.
Category:
0 komentar